Pages

Ads 468x60px

Sabtu, 20 Juli 2013

PERBEDAAN BISNIS ONLINE DAN OFFLINE


Perkembangan Teknologi menjadikan hubungan antara orang tidak ada batasnya lagi. istilah produsen dan konsumen sudah tidak menjadi hal yang baku lagi. karena setiap orang yang menjadi konsumen bisa berbah menjadi supplier atau reseller maupun bisa juga meningkat menjadi produsen. karena di dukung oleh teknologi informasi yang memadai.
Seiring dengan meningkatnya jumlah pengguna internet, saat ini banyak pelaku usaha yang mulai melebarkan usahanya di dunia maya untuk mendatangkan untung besar setiap bulannya. Dengan memanfaatkan fasilitas internet, baik para pemula maupun pelaku usaha yang sebelumnya menjalankan roda bisnisnya dengan sistem konvensional, kini mulai tertarik mencoba membuat toko online untuk menjangkau calon konsumen di berbagai penjuru dunia.
Akses internet yang terbilang luas, tentunya tak hanya memudahkan para pelaku usaha untuk menjangkau target pasarnya hingga mancanegara, namun juga memberikan peluang yang lebih besar bagi para pengusaha untuk meningkatkan transaksi penjualan setiap bulannya. Bahkan, sekarang ini para pelaku usaha lebih memilih menjalankan usahanya dengan sistem toko online, karena membuka toko online tidak membutuhkan modal usaha yang terlalu besar.
Nah, bagi Anda para pemula maupun pelaku usaha yang masih bingung ingin membuat website toko online atau membuka toko offline. Mari kita bahas bersama mengenai apa bedanya toko online dengan toko offline?

Toko Online

  1. Cara membuat toko online relatif mudah, murah, dan singkat. Untuk membuat toko online tidak perlu membayar sewa tempat dan membeli segudang peralatan yang menuntut modal usaha cukup besar. Anda bisa membuat toko online melalui halaman website, blog, jejaring sosial, atau situs marketplace yang sangat membantu para pemula untuk bisa membuat toko online dengan cara yang relatif mudah, murah, dan singkat.
  2. Pangsa pasarnya luas sehingga hampir tak memiliki batasan waktu dan tempat. Tak seperti toko offline yang hanya bisa dijangkau oleh konsumen lokal dari pukul 08.00 sampai 21.00 WIB, bisnis toko online bisa dikunjungi konsumen dari seluruh dunia selama 24 jam non-stop atau 365 hari dalam setahun. Bahkan tidak hanya itu saja, meski hari libur dan Anda sedang tidur ataupun sedang bepergian ke luar kota, toko online Anda masih tetap bisa buka dan dikunjungi calon konsumen di berbagai benua.
  3. iaya operasional yang terbilang kecil. Dalam menjalankan bisnis toko online, bisa dikatakan biaya operasional yang Anda butuhkan sangatlah kecil. Bahkan, tak sedikit pemilik toko online yang mengaku sama sekali tidak mengeluarkan biaya operasional. Sebab, biaya iklan di internet terbilang sangat murah bahkan ada pula yang gratisan. Sebagai pemula, Anda juga bisa menjalankan sendiri bisnis toko online Anda sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya tenaga kerja.
  4. Resiko kecil, keuntungan tak terbatas. Ketika membuka toko online, Anda tidak perlu mempersiapkan stock persediaan terlalu banyak, karena Anda bisa berjualan dengan modal katalog produk yang Anda buat. Dengan begitu, resiko kerugian usaha relatif kecil namun Anda tetap bisa mendatangkan keuntungan yang tak terbatas.

Toko Offline

  1. Membutuhkan modal usaha cukup besar. Berbeda dengan toko online yang bisa dibuat dengan bermodalkan akses internet, pembangunan toko offline relatif lebih sulit dan membutuhkan biaya yang cukup besar. Tidak hanya itu saja, pembangunan toko offline bahkan membutuhkan waktu hingga berbulan-bulan, jadi para pelaku usaha harus mempersiapkan dana yang cukup besar.
  2. Jangkauan pasar dan jam operasional yang terbatas. Sifatnya yang menetap membuat toko offline hanya bisa dijangkau oleh konsumen lokal di sekitarnya dan memiliki waktu operasional terbatas dari pukul 08.00 sampai 21.00 WIB. Bukan itu saja,  biasanya toko offline tutup pada hari libur dan hanya bisa menampung pengunjung sesuai dengan besarnya luas toko yang dibangun.
  3. Biaya operasional cukup besar. Bisa dikatakan hampir semua aktivitas pengelolaan toko offline membutuhkan biaya operasional yang cukup besar. Mulai dari biaya iklan yang cukup mahal, biaya gaji karyawan juga tak kalah besar, serta membutuhkan modal besar setiap bulannya untuk melengkapi stok persediaan barang dagangan.
  4. Resiko besar, keuntungan tergantung modal. Setiap usaha tentunya memiliki resiko kerugian yang berbeda-beda. Bila toko online resiko bisnisnya relatif kecil, maka lain halnya dengan toko offline yang resiko kerugiannya lebih besar bila tidak dikelola dengan maksimal. Selain itu, keuntungan yang didapatkan dari toko offline tergantung dengan besarnya modal yang dikucurkan. Semakin besar modal usaha yang dikeluarkan, maka semakin besar pula keuntungan yang didapatkan, dan begitu juga sebaliknya.
Setelah mengupas beberapa perbedaan yang dapat kita temukan dari toko onlineataupun toko offline, kini giliran Anda untuk menentukan peluang bisnis manakah yang paling sesuai dengan potensi Anda dan selanjutnya bisa segera action untuk mendatangkan untung besar setiap bulannya. 
So. jangan pernah Tunggu lebih lama lagi, anda Punya Laptop Itu adalah pasar anda. anda punya Hp, bisa juga menjadi pasar anda. apa lagi bagi yang punya BB dan Android ataupun hp smartphone lainnya hanya digunakan untuk bergaya. sungguh sangat Mubazir. so be creative. :D
*rief*

Sumber: BISNISUKM.com

0 komentar:

Posting Komentar